Malam ini bulan menatapku tersenyum penuh sinar. Langit bersih tanpa awan. Bintang agak sedikit malu menampakkan cahayanya. Aku terdiam melihat tingkah alam yang selaras. Aku mengingat sesuatu dalam kolom rinduku, aku merindukan sesuatu yang lama tak ku temui, tapi entah itu apa, yang pasti sekarang aku merindukan sesuatu. Malam makin pekat. Aku perlahan merebahkan badanku di depan perapian, hangat.
Beberapa bunyi serangga di luar rumah jelas terdengar ditelingaku. Aku terus berusaha berpikir tentang hal yang ku rindu.
Ya, aku baru teringat jelas siapa yang kurindu. Aku pejamkan mata sejenak. Aku merindukannya. Merindukan seulas senyumnya. merindukan tatapan matanya. Merindukan lembut tangannya. Aku merindukannya.
Dada mulai terasa sesak. Ku hela nafas perlahan. Aku buka mataku, aku berharap dia di depanku. Di depanku memberi senyuman, mengulurkan tangan kasih, dan mendekapku dengan tatapan matanya seperti yang dia lakukan padaku dulu.
Aku tersenyum mengingat kisah kecil yang terbungkus rapi dan indah di memoriku ini. Ini kisahku dengannya. Kisah yang tidak akan berakhir sedih, tapi berakhir dengan kebahagiaan. Aku yakin itu.
0 komentar:
Posting Komentar