Kata "pelupa" sepertinya benar-benar familier dengan kehidupanku. Dimana ada aku, pastilah ada kata-kata itu. Kalian tahu kenapa? Karena aku adalah pengidap kata itu. Aku adalah orang yang susah untuk mengingat sesuatu dengan sempurna, contoh kejadian yang membuat aku menyadari bahwa aku memang sosok manusia yang masuk kategori pelupa adalah, suatu hari, aku bangun pagi dengan bangganya. Masih malas-malasan di kasur kosan, aku berpikir bahwa setengah hari itu aku bakal istirahat dan tidur sepuasnya, karena kuliahku mulainya baru nanti jam 1 siang. Mataku mulai melengket satu demi satu, aku paksa untuk buka, tetapi godaan kantuk sepertinya lebih kuat daripada paksaanku sendiri. Setelah beberapa menit aku menghilang.
Jam 7 pagi, teeeet. Aku dibangunkan oleh mbak kosku untuk sarapan pagi, hehehe, enak juga, bangun tidur langsung disiapin makan. hahaha. Dengan gigi belum disikat, bau badan masih semerbak, rambut masih menggumpal-gumpal seperti awan hitam yang menggantung-gantung dilangit aku keluar kamar dan langsung
mengambil piring. Makan dengan lahapnya. Setelah selesai makan, rasanya mata mulai mendayu-dayu kembali. Aku mendengar sesuatu dari kamar, "Ayoo tidur lagi, ayoo" kasurku memanggilku dengan panggilan penuh kemesraan. Dan itu menggodaku. Aku bangkit dari duduk, masuk kamar, dan langsung melungker di atas kasur. Hampir mata tertutup, aku mendengarkan suara lagi, "Elieeees" aku pikir kasurku memanggilku, jadi aku jawab saja "Apa sih, aku kan sudah ada disini.." sambil menambah lipatan lungkeranku. Tapi bunyi itu semakin lama semakin keras. "ELIEEEEEEES". Akhirnya aku bangun, dan berteriak, "Siapa sih manggil-manggil??" Mbak kosku langsung menjawab, "Tu ada temenmu diluar." Akhirnya dengan berat hati aku bangun dan menemui mereka dengan kondisi diri yang kacau. "Apa?" "Ayo praktikum! Kenapa lama daritadi!" "HAH? PRAKTIKUM?" aku baru inget kalau pagi itu aku ternyata ada praktikum. Praktikumnya jam 7.30 pagi, dan saat aku kaget itu adalah 7.30 pagi. Jadi, karena praktikum kali itu tidak ada toleransi keterlambatan, aku memutuskan untuk pakai baju, pakai bedak, pakai parfum yang banyaaaaaaaak, dan berangkat. Tanpa mandi, tanpa cuci muka, dan tanpa sikat gigi. Dan itu adalah kali pertamanya aku berangkat ke kampus gak pake mandi. Itu sebuah pengalaman yang indah. -_-"
mengambil piring. Makan dengan lahapnya. Setelah selesai makan, rasanya mata mulai mendayu-dayu kembali. Aku mendengar sesuatu dari kamar, "Ayoo tidur lagi, ayoo" kasurku memanggilku dengan panggilan penuh kemesraan. Dan itu menggodaku. Aku bangkit dari duduk, masuk kamar, dan langsung melungker di atas kasur. Hampir mata tertutup, aku mendengarkan suara lagi, "Elieeees" aku pikir kasurku memanggilku, jadi aku jawab saja "Apa sih, aku kan sudah ada disini.." sambil menambah lipatan lungkeranku. Tapi bunyi itu semakin lama semakin keras. "ELIEEEEEEES". Akhirnya aku bangun, dan berteriak, "Siapa sih manggil-manggil??" Mbak kosku langsung menjawab, "Tu ada temenmu diluar." Akhirnya dengan berat hati aku bangun dan menemui mereka dengan kondisi diri yang kacau. "Apa?" "Ayo praktikum! Kenapa lama daritadi!" "HAH? PRAKTIKUM?" aku baru inget kalau pagi itu aku ternyata ada praktikum. Praktikumnya jam 7.30 pagi, dan saat aku kaget itu adalah 7.30 pagi. Jadi, karena praktikum kali itu tidak ada toleransi keterlambatan, aku memutuskan untuk pakai baju, pakai bedak, pakai parfum yang banyaaaaaaaak, dan berangkat. Tanpa mandi, tanpa cuci muka, dan tanpa sikat gigi. Dan itu adalah kali pertamanya aku berangkat ke kampus gak pake mandi. Itu sebuah pengalaman yang indah. -_-"
Tidak semua orang mengalami hal tersebut, jadi aku harus bangga karena sudah menjadi orang yang sudah berpengalaman dalam hal itu. :)
Yap, kembali lagi berbicara tentang kata pelupa. Kata beberapa orang, manusia lupa itu sudah biasa, karena kita memang tidak sempurna. Tapi kalau lupanya keseringan, itu namanya luar biasa. Dan itulah aku, manusia luar biasa pengidap lupa.
Bukan hanya kejadian indah diatas saja yang pernah aku alami karena sifat pelupaku ini. Kadang penyakit ini kambuh ketika aku menghadapi sebuah pembelajaran ulang materi kuliah. "Mmmmm, sepertinya ini sudah diajarin dosen deh tadi, tapi kenapa sepertinya ada yang beda ya.. " Komentarku saat aku sedang belajar bersama dengan beberapa sahabat dekatku. "Materi yang mana?" Tanya temenku dengan antusias. "Yang ini ni, aku kayaknya tadi dengerin deh." Temanku melihat layar laptopku, melihat sebuah slide, dan dia langsung diam tanpa membalas perkataanku. "Hey, gimana? Kamu inget gak?" Tanyaku dengan percaya diri, berharap dia juga tidak tahu, agar aku ada temen yang sama-sama gak ngerti.hahaha.
"Kamu ini gimana sih, tadi yang di ajarin dosen bukan materi itu, itu materi untuk minggu depan!"
Dengan merasa tidak berdosa aku menjawab "Owalah, pantesan, aku lupa, hahaha, soalnya tadi dosen langsung ngasi 2 slide buat dikopi, aku kira ini." Sebenernya yang jadi masalah utama kejadian salah materi itu adalah, aku lupa judul materi yang baru diajari dosen tadi siang. Ah, itu adalah hal biasa yang sering terjadi, mmm yang sering terjadi padaku sih. hehehehe.
Cerita diatas tentang lupa materi, nah selanjutnya tentang tugas. Aku kadang juga merasa lupa saat mengerjakan tugas. "Mmmmm, ini gimana caranya ya? Aku kok lupa?" Temenku langsung memotong, "Mmmm, kamu lupa apa memang gak dengerin dosen??" Dan aku menjawab dengan polosnya, "Mmmm, aku lupa, aku dengerin dosen apa nggak ya tadi??" "Haaaah, Elieees.... Kenapa gak kamu tulis dibuku aja apa yang mau kamu lakuin, biar gak lupa lagi." Dan setelah temanku memberikan saran yang sangat brilian itu, aku langsung mempraktekkannya. Besok harinya ada tugas, aku antusias untuk menulis tugas itu di dalam buku catatanku dengan rapi dan ditambah dengan tulisan dipojok kertasnya "JANGAN SAMPAI LUPA" dengan tanda seru diperbanyak di akhir kalimatnya "JANGAN SAMPAI LUPA!!!!!!!!!".
H-1, malam sebelum tugas itu dikumpulin, aku santai-santai duduk di kosan, tiba-tiba ada SMS masuk, aku buka dan aku baca :
"Ayo kerja bareng tugasnya, aku udah selesai, tinggal ngoreksi ulang aja" Kata temenku. Aku kaget, dengan mata melotot dan tangan gemetar aku membalasnya :
"Loh? Tugas apa?"
"Loh, kamu ini lupa ya? tugas mata kuliah ******"
"Loh? Iya ta? Apa aja itu? banyak?"
"Bukannya kamu udah nyatet dibukumu biar gak lupa kalo ada tugas?"
"Aku lupa buka bukunya."
"Lain kali tempel di dahimu biar gak lupa!"
"Oke! Aku nyontek punyamu, seluruhnya :D :D" Itu adalah jawaban terpolos yang pernah aku jawab untuk temanku. Dan ini adalah maksud saya mengapa nama mata kuliahnya saya sensor, agar tidak ada yang tahu kalau aku ngopas seluruhnya tugas temenku di mata kuliah itu. hahahaha.
Bukan hanya itu, banyak kejadian-kejadian yang membuatku kadang kesal sendiri, kenapa aku bisa mengidap penyakit tak menular ini. Ini penderitaan yang berkepanjangan, seandainya ada obat untuk mengobati penyakit ini, aku bakal beli, berapapun itu harganya, asal tak lebih dari Rp.10.000,-. :D :D :D
Pengalaman pribadi yah suka lupa?
BalasHapusKalo iya, sedikit saran, kalau mau catat di buku catatan kata-kata "JANGAN SAMPAI LUPA!!!!!!!!!" bisa diganti dengan "AKU INGAT TUGAS"
Coba saja tiap hari catat kata-kata positif, hindari pemakaian kata "JANGAN" hehehe...
Semoga next ada tulisan "pengalaman menghilankan sifat pelupa" heheh
Semangat menulis ^-^